Assalamu’alaikum!
Ustd, ada sebuah pertanyaan dari orang yang memiliki
kecenderungan perasaan terhadap sesama jenis (gay). Sesungguhnya dia sangat
memahami kalau perilaku ini merupakan penyimpangan dan dilaknat Allah. Selama
ini masih dapat ditekan perasaan itu meskipun gejolak itu kerapkali hadir. Yang
jadi pertanyaan apakah kalau rasa itu dapat dijaga kelak diakhirat akan
merasakan “nikmatnya GAY” seperti ketika kita menahan diri dari khamar kelak
akan diberi Allah khamar yang terbaik di Syurga? Terimakasih atas jawabannya
Waalaikumussalam Wr Wb
Para ulama bersepakat bahwa prilaku gay (suka sesama jenis)
yang didalam istilah agama disebut dengan liwath adalah salah satu dari
perbuatan dosa besar yang lebih besar daripada zina.
Hal itu bisa dilihat dari hukuman yang ditimpakan Allah swt
kepada kaum Luth dengan hujan batu-batu dari langit, dijungkir balikan kampung
halamannya serta sangsi yang dijatuhkan terhadap para pelakunya sebagaimana
sabda Rasulullah saw,”Jika kamu mendapati orang yang melakukan perbuatan
seperti kaum Luth (liwath) maka bunuhlah para pelakunya.” (HR. Abu Daud,
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Namun demikian Allah swt masih tetap membuka pintu taubat
bagi para pelakunya yang mau kembali kepada Allah swt dan bertaubat dengan
taubat nashuha, sebagaimana firman Allah swt :
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ
النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ
ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا ﴿٦٨﴾
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ
مُهَانًا ﴿٦٩﴾
إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ
يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿٧٠﴾
Artinya : “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang
lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang
melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal
dalam azab itu, dalam keadaan terhina, Kecuali orang-orang yang bertaubat,
beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al
Furqon : 68 – 70)
Dengan kembalinya seorang pelaku liwath kepada Allah swt
serta bertaubat dengan taubat nashuha maka pintu surga tetap terbuka baginya
sebagaimana disebutkan Ibnu Qoyyim bahwa jika seorang yang diuji dengan ujian
ini lalu kembali kepada Allah dan diberikan rezeki untuk bertaubat dengan
taubat nashuha dan beramal shaleh… dan mengganti perbuatan-perbuatan yang buruk
dengan perbuatan-perbuatan yang baik, mencuci kotoran itu dengan bermacam-macam
ketaatan dan amal-amal yang mendekatkannya dengan Allah, menjaga pandangan,
memelihara kemaluan dari apa-apa yang dihaamkan, berlaku jujur kepada Allah
dalam pergaulannya maka orang yang seperti ini akan mendapatkan ampunan dan dia
termasuk kedalam penghuni surga.
Sesungguhnya Allah swt mengampuni seluruh dosa-dosa. Apabila
taubat dapat menghapuskan setiap dosa hingga dosa syirik terhadap Allah,
membunuh paa nabi, wali-wali-Nya, sihir, kekufuran dan sebagainya maka taubat
itu tidaklah terbatas hanya pada penghapusan dosa ini.
Sungguh telah kokoh hikmah, keadilan dan keutamaan Allah swt
bahwa seorang yang bertaubat dari dosa bagai seorang yang tidak melakukan dosa.
Sungguh Allah telah menjamin orang yang bertaubat dari dosa syirik, membunuh
jiwa dan berzina bahwa Dia akan mengganti keburukannya dengan kebaikan. Ini
adalah hukum yang umum bagi setiap orang yang bertaubat ari dosa, sebagaimana
firman Allah swt :
Artinya : “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53)
Maka tidaklah satu dosa pun yang keluar dari keumuman ini
akan tetapi ini adalah hak orang-orang yang bertaubat secara khusus. (al
Jawabul Kaafi hal 116)
Taubat nashuha haruslah dibarengi dengan tekad untuk tidak
mengulangi lagi perbuatan buruk tersebut. Tentunya diperlukan upaya keras untuk
mendapatkan solusi menghilangkan perbuatan itu dari dirinya.
Adapun langkah-langkah solusi apa yang bisa dilakukannya
maka anda bisa membaca kembali tulisan yang berjudul “Gay Ingin Menikah”.
Apakah Di Surga Ada Perbuatan Liwath ?
Sesungguhnya para penghuni surga adalah orang-orang yang
disucikan dari berbagai akhlak yang buruk, keinginan yang rendah, kehendak yang
hina. Allah swt telah mensifatkan para wanita penghui surga dengan firman-Nya :
Artinya : “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang
sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum
mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula
oleh jin.” (QS. Ar Rahman : 56)
Mereka adalah para bidadari yang menundukkan pandangan dari
para lelaki dan mereka tidaklah melihat kecuali suami-suami mereka.
Firman Allah swt :
Artinya : “(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih,
dipingit dalam rumah.” (QS. Ar Rahman : 72)
As Sa’diy mengatakan bahwa mereka adalah bidadari-bidadari
yang dikurung didalam tenda-tenda permata. Mereka berhias dan berdandan untuk
suami-suami mereka. Hal itu tidaklah menafikan mereka untuk keluar ke
kebun-kebun dan taman-taman surga sebagaimana kebiasaan yang dilakukan oleh
anak-anak perempuan para raja atau sejenisnya.” (Tafsirus Sa’diy hal 831)
Lalu mungkinkah kita mengatakan : “Para wanita-wanita surga
itu tidaklah dilarang melihat kaum lelaki asing karena mereka telah dilarang
melihatnya saat di dunia?!”
Apakah bisakah mengatakan : “Para wanita-wanita surga itu
tidaklah dilarang berzina, berbuat keji, melakukan perbuatan tercela karena
dahulu mereka diminta untuk menjauhkan perbuatan itu saat di dunia?!’
Sesungguhnya Allah swt telah mencukupkan orang-orang beriman
baik laki-laki maupun perempuan dengan karunia-Nya yang kekal dan kenikmatannya
yang sangat banyak di surga dari berbagai perbuatan-perbuatan buruk…
Artinya : “Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu
inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai
hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Fushilat : 31 – 32)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa di surga terdapat segala macam
yang kamu kehendaki, disenangi jiwa dan disukai mata, “didalamnya apa yang kamu
minta” artinya apa pun yang kamu minta maka itu ada dan akan datang dihadapanmu
persis seperti yang kamu sebutkan.” (Tafsir Ibnu katsir Juz VII hal 177)
Maka apakah seorang yang beriman kepada Allah swt akan
meminta perbuatan keji dan menjijikkan itu padahal Allah swt telah memberikan
kenikmatan kepadanya dengan bidadari yang menyejukkan pandangan yang apabila
salah seorang dari bidadari itu ditampakkan kepada para penghuni bumi maka bumi
ini akan diselimuti dengan cahaya sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori (2796)
dari Anas bin Malik dari Nabi saw bersabda,”Seandainya wanita dari penghuni
surga ditampakkan kepada penghuni bumi maka dia akan menyinari diantara
keduanya (timur dan barat bumi), akan berhembus angin dan kerudung yang ada
diatas kepalanya lebih baik dari dunia dan seisinya.”
Sesungguhnya perkataan yang menyebutkan bahwa prilaku gay
dibolehkan di surga adalah perkataan yang tidak benar. Ibnu Muflih mengatakan
didalam “al Furu’” (juz VI hal 71 – 72) yang diambil dari Ibnul Jauzi bahwa
Ibnu ‘Uqail mengatakan bahwa pembicaraan tentang ini pernah terjadi diantara
Abu Ali bin al Walid, seorang yang berfaham mu’tazilah dengan Abu Yusuf al
Qozwiniy. Abu Ali mengatakan,”Tidaklah dilarang menyetubuhi pemuda-pemuda surga
dan membangkitkan syahwat untuk itu karena hal itu adalah bagian dari
kenikmatan… “ maka Abu Yusuf mengatakan,”Kecenderungan (laki-laki) kepada
laki-laki adalah suatu penyakit. Dan tidaklah dia diciptakan untuk disetubuhi.”
Ibnu ‘Uqail mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk berfikir
tentang liwath karena tidaklah ditegaskan bahwa para penghuni surga memiliki
saluran pembuangan air besar. Kalau begitu mereka tidaklah buang air besar.”
0 comments:
Post a Comment